Skip to main content

Jenis Fonem

Jenis Fonem Jenis fonem yang dibicarakan di atas (vokal dan konsonan) dapat dibayangkan sebagai atau dikaitkan dengan segmen-segmen yang membentuk arus ujaran. Kata bintang , misalnya, dilihat sebagai sesuatu yang dibentuk oleh enam segmen — /b/, /i/, /n/, /t/, /a/, /Å‹/. Satuan bunyi fungsional tidak hanya berupa fonem-fonem segmental. Jika dalam fonetik telah diperkenalkan adanya unsur-unsur suprasegmental, dalam fonologi juga dikenal adanya jenis fonem suprasegmental. Dalam bahasa Batak Toba kata /itÉ™m/ berarti '(pewarna) hitam', sedangkan /itÉ”m/ (dengan tekanan pada suku kedua) berarti 'saudaramu'. Terlihat bahasa yang membedakan kedua kata itu adalah letak tekanannya, sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan bersifat fungsional. Lain lagi yang diperlihatkan dalam contoh bahasa Inggris berikut. Di sini perubahan letak tekanan tidak mengubah makna leksikal kata, tetapi mengubah jenis katanya. Kata benda Kata kerja ‘import ‘impor’

Penutup

Penutup


8. Penutup


Mahasiswa, pelajar, karyawan atau siapa saja dapat melakukan apa saja yang telah diuraikan di atas. Observasi yang diadakan, baik secara perseorangan maupun secara berkelompok, akan bermanfaat bila disudahi dengan sebuah laporan. Semua hal yang dapat diamati atau dilihat selama melakukan sebuah observasi harus dicatat dengan cermant, sebab mungkin akan berguna sebagai kunci untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi. Hal ini sama saja dengan mempelajari sebuah buku. Bila laporan-laporan umum memperoleh bahan laporannya dari observasi, penelitian dan sebagainya, maka laporan buku memperoleh bahannya dari sebuah buku yang telah dibaca.

Pendeknya apa saja yang menjadi pokok sebuah laporan, entah bidang pendidikan, perdagangan, industri, diplomasi, teknik, ilmu pengetahuan, semuanya harus disusun secara logis dan jelas. Pada bagian terakhir selalu disertai penilaian tentang baik-buruknya, serta saran-saran untuk mengambil tindakan bila perlu.

Baik laporan umum maupun laporan buku sebenarnya mempunyai titik singgung dengan ringkasan. Keduanya merupakan penyajian suatu pengetahuan yang lebih luas mengenai suatu hal, tetapi dibuat secara lebih singkat untuk maksud tertentu. Keduanya mempunyai perbedaan dengan ringkasan, yaitu ringkasan tidak mengandung pendahuluan dan kesimpulan.


Latihan
  1. Buatlah sebuah laporan mengenai penyelenggaraan pekan olah raga kampus yang baru saja dilaksanakan.
    Berilah saran mengenai fasilitas, teknik pelaksanaan, cara mengatasi biaya, mendorong partisipasi seluruh warga kampus, dan waktu pelaksanaan yang tidak mengganggu kegiatan-kegiatan kurikuler.
  2. Buatlah laporan mengenai kegiatan lembaga kemahasiswaan dalam hubungan dengan saudara sebagai salah seorang pemimpin lembaga tersebut untuk menyampaikan pertanggungan jawab kepada rapat anggota. Berilah kesimpulan dan saran-saran saudara kepada rapat mengenai bermacam-macam hal yang saudara hadapi.
  3. Buatlah laporan mengenai kegiatan lembaga kemahasiswaan tetapi dalam hubungan yang lain yaitu saudara sebagai seorang mahasiswa biasa yang melihat tetang semua tindak-tanduk pengurus lembaga kemahasiswaan itu, kemudian coba memberikan kesimpulan dan saran mengenai apa yang saudara anggap baik atau kurang baik.
  4. Buatlah laporan mengenai sebuah penelitian yang saudara ikut di dalamnya sebagai seorang peserta. Tentukan luas wilayah penelitian, luas lingkup obyek penelitian, tujuan penelitian, kapan dilaksanakan, siapa yang terlibat, apa saja yang telah dicapai. Berilah kesimpulan dan saran saudara mengenai semua yang telah saudara kerjakan dan alami.
  5. Selidikilah suatu bidang khusus menurut keahlian saudara. Buatlah suatu rencana penelitian yang cermat mengenai aspek-aspek mana yang akan diteliti. Sesudah siap dengan rencana tersebut, telitilah pokok tersebut! Sampaikanlah sebuah laporan yang lengkap mengenai hasil penelitian itu, berilah kesimpulan mengenai masalah-masalah yang diselidiki, saran-saran mengenai perencanaan dan tindakan penyesuaian sesudah menghadapi kenyataan. 


Baca: Buku Komposisi Gorys Keraf 

Comments

Popular posts from this blog

Tanda-tanda Koreksi

6. Tanda-tanda Koreksi Sebelum menyerahkan naskah kepada dosen atau penerbit, setiap naskah harus dibaca kembali untuk mengetahui apakah tidak terdapat kesalahan dalam soal ejaan , tatabahasa atau pengetikan. Untuk tidak membuang waktu, maka cukuplah kalau diadakan koreksi langsung pada bagian-bagian yang salah tersebut. Bila terdapat terlalu banyak salah pengetikan dan sebagainya, maka lebih baik halaman tersebut diketik kembali. Untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan itu, lazim dipergunakan tanda-tanda koreksi tertentu, sehingga antara penulis dan dosen, atau antara penulis dan penerbit, terjalin pengertian yang baik tentang apa yang dimaksud dengan tanda koreksi itu. Tanda-tanda koreksi itu dapat ditempatkan langsung dalam teks atau pada pinggir naskah sejajar dengan baris yang bersangkutan. Tiap tanda perbaikan dalam baris tersebut (kalau ada lebih dari satu perbaikan pada satu baris) harus ditempatkan berturut-turut pada bagian pinggir kertas; bila perlu tiap-tiapnya dipis

Buku Komposisi Gorys Keraf

Daftar Isi Buku Komposisi Gorys Keraf Kata Pengantar Daftar Isi PENDAHULUAN Bahasa Aspek Bahasa Fungsi Bahasa Tujuan Kemahiran Berbahasa Manfaat Tambahan Kesimpulan BAB I PUNGTUASI Pentingnya Pungtuasi Dasar Pungtuasi Macam-macam Pungtuasi BAB II KALIMAT YANG EFEKTIF Pendahuluan Kesatuan Gagasan Koherensi yang baik dan kompak Penekanan Variasi Paralelisme Penalaran atau Logika BAB III ALINEA : KESATUAN DAN KEPADUAN Pengertian Alinea Macam-macam Alinea Syarat-syarat Pembentukan Alinea Kesatuan Alinea Kepaduan Alinea 5.1 Masalah Kebahasaan 5.2 Perincian dan Urutan Pikiran BAB IV ALINEA : PERKEMBANGAN ALINEA Klimaks dan Anti-Klimaks Sudut Pandangan Perbandingan dan Pertentangan Analogi Contoh Proses Sebab - Akibat Umum - Khusus Klasifikasi Definisi Luar Perkembangan dan Kepaduan antar alinea BAB V TEMA KARANGAN Pengertian Tema Pemilihan Topik Pembatasan Topik Menentukan Maksud Tesis dan Pengungkapan Maksud

Bagian Pelengkap Pendahuluan

2. Bagian Pelengkap Pendahuluan Bagian pelengkap pendahuluan atau disebut juga halaman-halaman pendahuluan sama sekali tidak menyangkut isi karangan. Tetapi bagian ini harus disiapkan sebagai bahan informasi bagi para pembaca dan sekaligus berfungsi menampilkan karangan itu dalam bentuk yang kelihatan lebih menarik. Biasanya bagian pelengkap pendahuluan dinomori dengan mempergunakan angka Romawi. Bagian pelengkap pendahuluan biasanya terdiri dari judul pendahuluan, halaman pengesahan, halaman judul, halaman persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar dan tabel, dan halaman penjelasan kalau ada. Bila karangan itu akan diterbitkan sebagai buku, maka bagian-bagian yang diperlukan sebagai persyaratan formal adalah: judul pendahuluan, halaman belakang judul pendahuluan, halaman judul, halaman belakang judul, halaman persembahan dan halaman belakang persembahan kalau ada, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar atau tabel serta halaman penjelasan atau keterangan kalau