Jenis Fonem Jenis fonem yang dibicarakan di atas (vokal dan konsonan) dapat dibayangkan sebagai atau dikaitkan dengan segmen-segmen yang membentuk arus ujaran. Kata bintang , misalnya, dilihat sebagai sesuatu yang dibentuk oleh enam segmen — /b/, /i/, /n/, /t/, /a/, /Å‹/. Satuan bunyi fungsional tidak hanya berupa fonem-fonem segmental. Jika dalam fonetik telah diperkenalkan adanya unsur-unsur suprasegmental, dalam fonologi juga dikenal adanya jenis fonem suprasegmental. Dalam bahasa Batak Toba kata /itÉ™m/ berarti '(pewarna) hitam', sedangkan /itÉ”m/ (dengan tekanan pada suku kedua) berarti 'saudaramu'. Terlihat bahasa yang membedakan kedua kata itu adalah letak tekanannya, sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan bersifat fungsional. Lain lagi yang diperlihatkan dalam contoh bahasa Inggris berikut. Di sini perubahan letak tekanan tidak mengubah makna leksikal kata, tetapi mengubah jenis katanya. Kata benda Kata kerja ‘import ‘impor’
4.1. Pola Alamiah
Susunan atau pola alamiah adalah suatu urutan unit-unit kerangka karangan sesuai dengan keadaan yang nyata di alam. Sebab itu susunan alamiah itu didasarkan pada ketiga (atau keempat) dimensi dalam kehidupan manusia: atas — bawah, melintang — menyeberang, sekarang — nanti, dulu — sekarang, timur — barat, dan sebagainya. Sebab itu susunan alamiah dapat dibagi lagi menjadi tiga bagian utama, yaitu urutan berdasarkan waktu (urutan kronologis), urutan berdasarkan ruang (urutan spasial), dan urutan berdasarkan topik yang sudah ada.
a. Urutan Waktu (kronologis)
Urutan waktu atau urutan kronologis adalah urutan yang didasarkan pada runtunan peristiwa atau tahap-tahap kejadian. Yang paling mudah dalam pola urutan ini adalah mengurutkan peristiwa mengurutkan peristiwa menurut urutan kejadiannya atau berdasarkan kronologinya; peristiwa yang sangat mendahului yang lain, atau suatu peristiwa mengikuti peristiwa yang lain. Sering suatu peristiwa hanya akan menjadi penting bila dilihat dalam rangkaian dengan peristiwa-peristiwa lainnya. Biasanya peristiwa yang pertama sama sekali tidak menarik perhatian, sampai rangkaian kejadian itu mengalami perkembangan.
Suatu corak lain dari urutan kronologis yang sering dipergunakan dalam roman, novel, cerpen, dan dalam bentuk karangan naratif lainnya, adalah suatu variasi yang mulai dengan suatu titik yang menegangkan, kemudian mengadakan Sorot-balik (flashback) sejak awal mula perkembangan hingga titik yang menegangkan tadi. Uraian selanjutnya mencakup perkembangan sesudah apa yang dikemukakan dalam bagian pertama yaitu titik yang menegangkan tadi.
Urutan kronologis adalah urutan yang paling umum, tetapi juga merupakan satu-satuunya cara yang kurang menarik dan paling lemah. Sering, terutama dalam menjelaskan suatu proses, urutan ini merupakan cara yang esensil.
b. Urutan Ruang (Spasial)
Urutan ruang atau urutan spasial menjadi landasan yang paling penting, bila topik yang diuraikan mempunyai pertalian yang sangat erat dengan ruang atau tempat. Urutan ini terutama digunakan dalam tulisan-tulisan yang bersifat deskriptif. Pembaca akan mengikuti jalan pikiran penulis yang teratur seandainya penulis mulai menggambarkan suatu ruangan dari kiri ke kanan, dari timur ke barat, dari bawah ke atas, dari depan ke belakang, dan sebagainya. Uraian tentang kepadatan penduduk suatu daerah dapat dikemukakan dengan landasan urutan geografis (dari timur ke barat, atau dari utara ke selatan); deskripsi mengenai sebuah gedung bertingkat dapat dilakukan dari tingkat pertama berturut-turut hingga tingkat terakhir; observasi terhadap candi Borobudur dapat dilakukan dari tingkat atau teras terbawah berturut-turut hingga teras teratas, dengan mengikuti arah jarum jam.
c. Topik yang ada
Suatu pola peralihan yang dapat dimasukkan dalam pola alamiah adalah urutan berdasarkan topik yang ada. Suatu barang, hal, atau peristiwa sudah dikenal dengan bagian-bagian tertentu. Untuk menggambarkan hal tersebut secara lengkap, mau tidak mau bagian-bagian itu harus dijelaskan berturut-turut dalam karangan itu, tanpa mempersoalkan bagian mana lebih penting dari lainnya, tanpa memberi tanggapan atas bagian-bagiannya itu.
Laporan keuangan selalu akan terdiri dari dua bagian yaitu pemasukan dan pengeluaran, dengan tidak mempersoalkan mana yang didahulukan dan mana yang diuraikan kemudian. Perserikatan Bangsa-bangsa terdiri dari beberapa badan. Penulis boleh mengurutkan bagian-bagian itu tanpa implikasi bahwa yang diuraikan lebih dahulu itu merupakan bagian yang lebih penting dari bagian yang diuraikan kemudian.
Baca: Buku Komposisi Gorys Keraf
Comments
Post a Comment